KOMPAS.com - Anggota Grup Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Bukit Asam Tbk ( PTBA) terus melanjutkan transformasi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.
Sepanjang 2023, PTBA telah melakukan berbagai langkah untuk memacu inovasi dan pengembangan bisnis.
PTBA juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong peningkatan nilai tambah batu bara serta pengembangan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan ( EBT).
Beberapa kerja sama itu, seperti kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan berbagai perguruan tinggi.
Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rafli Yandra mengatakan, terobosan-terobosan diperlukan untuk mencapai visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.
Menurutnya, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak dibutuhkan untuk menyukseskan transformasi PTBA.
Baca juga: Berhasil Kelola Lingkungan, Bukit Asam Raih 2 Proper Emas 2023
“Kami berharap kerja sama dengan berbagai pihak bisa melahirkan inovasi yang menciptakan bisnis berkelanjutan," katanya dalam siaran pers, Jumat (12/1/2024).
Upaya pembaruan juga dilakukan PTBA melalui budi daya kaliandra merah di atas lahan seluas 80 hektar (ha) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).
Kaliandra merah yang mulai dibudi daya sejak Oktober 2023 tersebut akan diolah menjadi wood pellet, yakni bahan bakar campuran batu bara (cofiring) di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Rafli mengatakan, budi daya kaliandra merah juga menjadi salah satu wujud reklamasi dalam bentuk lain yang dilakukan PTBA.
“Hal ini merupakan upaya PTBA dalam mendukung transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Dia mengatakan, PTBA juga terus menjalankan proyek-proyek strategis untuk mendukung kinerja perusahaan.
Contohnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8. Pada 7 Oktober 2023, PLTU berkapasitas 2x621,72 megawatt (MW) telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) alias beroperasi secara komersial.
Baca juga: PT Bukit Asam Sukses Pulihkan 234 Hektar DAS di Muara Enim
PLTU itu telah menerapkan teknologi supercritical steam generator yang efisien dan ramah lingkungan, serta teknologi flue gas desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.
Proyek strategis lainnnya adalah kesepakatan antara PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang telah menyepakai kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan pada 12 Oktober 2023.
Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun.
Dalam kerja sama tersebut, sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan PT KAI, sedangkan fasilitas dermaga di Keramasan dibangun PT Kereta Api Logistik (Kalog).
Sementara itu, PTBA membangun fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility). Groundbreaking fasilitas penanganan batu bara dilakukan PTBA pada 30 Desember 2023.
Rafli mengatakan, berbagai langkah untuk mendorong inovasi dan pengembangan pada 2023 akan terus dilanjutkan pada 2024.
Baca juga: Kisah Sukses Zailani dan Bukit Asam Budidaya Tanaman Berbasis Otomasi yang Ramah Lingkungan
“PTBA berkomitmen untuk terus berkontribusi pada ketahanan energi, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.